PENGARUH
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH PADA PT. BANK PERKREDITAN
RAKYAT BINA USAHA DANA TERHADAP
PEREKONOMIAN MASYARAKAT KABUPATEN FLORES
TIMUR
PROVINSI
NUSA TENGGARA TIMUR
Yones Ekaputra Lamuri
(Program Studi Manajemen Keuangan, Fakultas Manajemen
Pemerintahan
Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jakarta)
ABSTRAK: Penyertaan
modal pada PT. Bank Perkreditan Rakyat
Bina Usaha Dana (BPR-BUD) telah dilaksanakan sejak tahun 2001
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Flores Timur Nomor 19 Tahun 2001. Penyertaan modal tersebut bertujuan untuk
menggerakan dan mengembangkan perekonomian daerah melalui penyaluran kredit
oleh PT. BPR-BUD kepada masyarakat. Hal inilah yang menimbulkan ketertarikan
penulis mengambil judul tersebut agar penulis dapat melihat sejauh mana
pengaruh yang diberikan oleh penyertaan modal terhadap perekonomian masyarakat. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Responden
penelitian adalah Nasbah atau Debitur pada PT. BPR-BUD dan pihak yang terkait
dengan penyertaan modal pada Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur sebanyak
100 orang. Pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan teknik Purposive Sampeling. Kesimpulan yang diambil berdasarkan
hasil analisis bahwa penyertaan modal Pemerintah Daerah dan perekonomian
masyarakat mempunyai hubungan yang positif dan signifikan. Keeratan hubungan
antara variable penyertaan modal Pemerintah Daerah dan perekonomian masyarakat
sebesar 0,797 dan hubungan ini termasuk dalam kategori pengaruh kuat. Selain itu diperoleh persamaan hasil analisis
regresi linear sederhana = 29,892+0,549X. Besarnya pengaruh penyertaan modal
Pemerintah Daerah terhadap perekonomian masyarakat setelah dilakukan pengolahan
data dengan menggunakan SPSS adalah
sebesar 0,625. Jadi besarnya pengaruh penyertaan modal Pemerintah Daerah pada
PT. BPR-BUD terhadap perekonomian masyarakat Kabupaten Flores Timur adalah 62,5% dan sisanya 37,5% merupakan
perubahan yang terjadi pada perekonomian masyarakat yang disebabkan oleh
variabel lainnya yang tidak diteliti.
Kata kunci : Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah, Perekonmian Masyarakat.
ABSTRACT: Investment capital in PT. Rural
Bank Business Development Fund (BPR-BUD) has been implemented since 2001
according to the East Flores Regency Regulation on 2001 Number of 19th. The
capital investment aims to mobilize and develop the local economy through
credit by PT. BPR-BUD to the civil society. This has lead to interest the
author take the title so that 7for the economy community. The method used in
this study is a quantitative method. Respondents were taken from the customer or
Debtor in PT. BPR- BUD and parties associated with Local Government Capital
Investment in government of East Flores regency as many as 100 people. The
sampling technique used by purposive Sampeling that is selecting a subject who
is in the best position to provide information that is needed. Conclusions are
drawn based on the results of the analysis that Local Government Capital
Investment and economy community has a
positive and significant relationship. Closeness of the relationship between the
Local Government Capital Investment variables and economic community variables of
0.797 and these relationships are included in the category of strong effects.
Besides the analyzed simple linear regression has gotten = 29,892+0,549X. The amount of Local Government Capital Investment on the
economy community after data processing using SPSS amounted to 0.625. So the amount
of effect of Local Government Capital
Investment In PT. BPR-BUD on the Economy Community of East Flores Regency is
62.5 % and the remaining 37.5 % is a change in the economy community caused by
other variables which not examined.
Keywords: Local
Government Capital Investment, Economy Communiy.
PENDAHULUAN
Pelaksanaan konsep desentralisasi dan otonomi daerah
memberi kesempatan kepada daerah untuk menyelenggarakan urusan rumah tangga daerahnya sendiri dalam
wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Menurut Mardiasmo (2004:
49) tujuan utama pelaksanaan otonomi daerah adalah: “Untuk meningkatkan pelayanan publik (Public Servis) dan memajukan
perekonomian daerah”. Dalam memajukan perekonomian daerah
memerlukan sumber-sumber penyediaan faktor produksi guna mendukung kegiatan perekonomian tersebut. Faktor produksi tersebut salah
satunya adalah modal usaha Adapun sumber
utama dari penyediaan modal usaha
tersebut salah satunya adalah bank.
PT. Bank Perkreditan Rakyat Bina Usaha Dana
(BPR-BUD) sebagai salah satu Badan Usaha Milik
Daerah yang diizinkan untuk berusaha di
bidang perbankan, dimana Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur nomor 19 tahun
2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja PT. BPR-BUD, yang disetujui
oleh DewanPPerwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Flores Timur memberikan wewenang pada Pemerintah Daerah
Kabupaten Flores Timur sebagai pemegang saham dan mempunyai tugas dan fungsi mengembangkan
perekonomian dan menggerakan pembangunan daerah melalui kegiatan Bank Perkreditan Rakyat dan merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah.
Dalam regulasi terbaru yang diamanatkan pada Pasal
5 Ayat (2) huruf b Peraturan Daerah No.
2 Tahun 2012 bahwa besaran penyertaan
modal daerah pada PT. BPR-BUD sebesar
Rp. 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) terhitung sejak tahun 2001. Selanjutnya berdasarkan Laporan
Keuangan Publikasi Triwulan PT. BPR-BUD periode September 2013 besaran penyertaan modal dari Pemerintah
Kabupaten Flores Timur telah mencapai Rp. 20.000.000.000 (dua puluh miliar
rupiah).
Dalam perkembangannya, PT. BPR-BUD semakin diterima oleh masyarakat sehingga untuk
pengucuran dananya semakin besar. Hal
tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan penyaluran kredit pada
masyarakat Kabupaten Flores Timur setiap tahunnya. Seperti yang terlihat
pada jumlah kredit yang diberikan pada
September 2012 Rp. 23,224,384,000,- meningkat menjadi Rp. 33,566,662,000,- pada
Sepetember 2013. Sehingga hal ini dapat digunakan sebagai acuan bagi Pemerintah Kabupaten
Flores Timur dalam memberikan modal
tambahan untuk pengembangan PT. BPR-BUD. .
Berdasarkan penjelasan di atas, dengan
adanya tambahan penyertaan modal
tersebut diharapkan akan ada peningkatan pengucuran kredit sehingga
meningkatkan perekonomian masyarakat dan pada akhirnya akan berpengaruh pada
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Flores Timur. Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini
mengambil judul: “Pengaruh Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pada PT. Bank
Perkreditan Rakyat Bina Usaha Dana Terhadap Perekonomian Masyarakat Di
Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur ”.
Berdasarkan pada
latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1.
Apakah terdapat pengaruh penyertaan
modal Pemerintah Daerah pada PT. BPR-BUD terhadap perekonomian masyarakat
Kabupaten Flores Timur?
2.
Berapa besaran pengaruh penyertaan
modal Pemerintah Daerah pada PT. BPR-BUD terhadap perekonomian
masyarakat Kabupaten Flores Timur?
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Untuk mengetahui dan mendeskripsikan
adanya pengaruh penyertaan modal Pemerintah Daerah pada PT. BPR-BUD terhadap perekonomian masyarakat
Kabupaten Flores Timur.
2.
Untuk
mengetahui dan mendeskripsikan besaran pengaruh
penyertaan modal Pemerintah Daerah pada PT. BPR-BUD terhadap perekonomian
masyarakat Kabupaten Flores Timur.
TINJAUAN
PUSTAKA
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Istilah penyertaan
modal dan investasi serta penanaman modal sering digunakan secara bergantian.
Dalam lingkup penggunaannya, istliah investasi sering digunakan dalam kegiatan
bisnis atau usaha, sedangkan penyertaan modal dan penanaman modal banyak
digunakan dalam bahasa perundang-undangan. Sehinga istilah penyertaan modal dan
investasi serta penanaman modal merupakan hal yang tak terpisahkan. Berkaitan
dengan pengertian penyertaan modal atau equity
participation terdapat unsur-unsur sebagai berikut: (1) Adanya perbuatan
melakukan investasi. (2) Investasi yang dilakukan terhadap kepemilikan suatu
perusahaan yang dibuktikan dengan adanya shares.
Dimensi Penyertaan
Modal Pemerintah Daerah
Penyertaan modal memiliki
dimensi yang merupakan tahapan
yang berkesinambungan, hal tersebut dapat dilihat dari teori investasi
mengenai proses keputusan investasi yang berjalan terus menerus menurut Eduardus (2010:
12) antara lain:
1.
Penentuan
tujuan investasi
2.
Penentuan
kebijakan investasi
3.
Pemilihan
strategi portofolio
4.
Pemilihan
aset
5.
Pengukuran
dan evaluasi kinerja portofolio.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1
Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah, pengertian investasi pemerintah adalah
“Penempatan sejumlah dana dan/atau barang dalam jangka panjang untuk investasi
pembelian surat berharga dan investasi langsung untuk manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat
lainnya.”
Perekonomian
Masyarakat
Secara umum keadaan perekonomian suatu masyarakat ditunjukan oleh
tingkat kesejahteraan yang dicapai oleh
masyarakat secara keseluruhan
Perekonomian masyarakat, dirumuskan dalam
4 (empat ) ide pokok menurut Henry Faizal Noor (2013:61) yang mencakup
“(1) Pendapatan, (2) Iklim usaha, (3) Ketahanan ekonomi masyarakat, dan (4) Aktivititas ekonomi di
masyarakat”. Sehubugan dengan perekonomian masyarakat Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian
Kemudahan Penanaman Modal di Daerah, memberikan dampak padaa penyertaan modal yang berorientasi pada
masyarakat.
Investasi dan
Pertumbuhan Ekonomi
Peranan investasi dalam ekonomi bersifat
sangat strategis. Tanpa investasi yang cukup memadai maka jangan diharap ada
pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta tidak akan pernah terlihat peningkatan
kesejahteraan ekonomi yang lebih baik”. Henry (2010: 64) menjelaskan bahwa:“Secara teoritis maupun
praktis, faktor investasi dapat dijadikan salah satu instrument atau faktor
utama untuk memacu dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilihat pada fungsi investasi dalam sistem perekonomian:
Y=C+I+G+(x-i)
Keterangan:
Y =
Pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran
C =
Konsumsi nasional
I = Investasi
G =
Pengeluaran Pemerintah
x =
Ekspor
i =
Impor”.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah sebaai berikut:
1.
Adanya
pengaruh penyertaan modal Pemerintah Daerah pada PT. BPR-BUD terhadap perekonomian masyarakat Kabupaten
Flores Timur yaitu semakin besar penyertaan modal Pemerintah Daerah pada PT. BPR-BUD maka perekonomian
masyarakat tersebut akan semakin meningkat.
2.
Besaran
pengaruh penyertaan modal Pemerintah Daerah pada PT. BPR BPR-BUD terhadap perekonomian
masyarakat ditentukan oleh dimensi penentuan tujuan investasi, penentuan
kebijakan investasi, pemilihan strategi portofolio, pemilihan aset, dan pengukuran dan evaluasi kinerja
portofolio.
METODE
Jenis
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tingkat eksplanasi
asosiatif yang menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta
hubungan antara satu variabel dengan varibel yang lain. Populasi dalam
penelitian ini adalah Masyarakat Kabupaten Flores Timur dan seluruh pihak yang
terkait dengan peneyertaan modal.
Metode
pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive
Sampeling. Jumlah populasi pada penelitian ini tidak diketahui secara
pasti. Sehingga penentuan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini akan menggunakan rumus
dari Taro Yamane yang dikutip oleh Rakhmat dalam Riduwan (2010: 65) yaitu
sebagai berikut:
Keterangan: = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
= Presisi yang
ditetapkan
Berdasarkan
rumus tersebut maka dapat dihitung jumlah sampel yang dibutuhkan pada
penelitian ini sebagai berikut:
N = 1.149 orang (Masyarakat yang memperoleh kredit)
d = 10 % maka d = 0,1
Dimasukan kedalam rumus tersebut:
= 92 (dibulatkan)
Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah sampel
minimal
yang
dapat digunakan adalah 91,99 atau dibulatkan menjadi 92 responden.
Selain itu pihak yang terkait dengan penyertaan modal berjumlah 8 orang
sehingga jumlah sampel sebanyak 100 orang.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif dengan pemberian skor. Hal ini dikarenakan responden memiliki
perbedaan pandangan atau persepsi untuk setiap jawaban kuisioner yang diberikan
oleh responden, jawaban responden atas kuisioner tersebut merupakan data
kualitatif.
Sumber
data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung dari sumber penelitian melalui kuisioner dan observasi.
Teknik Analisis Data
Analisis statistik dan inferensial yang
digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis
korelasi, determinasi, dan regresi linier sederhana untuk mengetahui
pengaruh penyertaan modal pemerintah Daerah
terhadap perekonomian masyarakat.
1. Analisis Korelasi
Analisis Korelasi berfungsi untuk untuk meyakinkan bahwa terdapat hubungan
antara pengaruh Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada PT. BPR-BUD (variabel
X) terhadap Perekonomian Masyarakat
(variabel Y).
2. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien
determinasi digunakan untuk menarik kesimpulan tentang besar kecilnya sumbangan
variabel penyertaan modal pemerintah daerah terhadap perekonomian masyarakat
2. Analisis Regresi Liner Sederhana
Analisis regresi
dipergunakan untuk memperkirakan atau melakukan prediksi perubahan rata-rata
yang terjadi pada variabel perekonomian Masyarakat yang disebabkan oleh
pengaruh perubahan yang terjadi pada variabel bebas (X) penyertaan modal
pemerintah Daerah pada tingkat atau satuan unit tertentu.
PEMBAHASAN
Analisis
Hasil Penelitian
Uji Validitas
Uji
validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan indikator sebagai alat
ukur variabel. Perhitungan dilakukan
dengan mengkorelasikan setiap skor item dengan skor total menggunakan teknik Korelasi Product Moment. Dengan ketentuan jika
koefisien korelasi rxy lebih besar dari r tabel maka item kuisioner dinyatakan valid
dan dinyatakan sah sebagai alat pengumpul data. Dengan jumlah responden n = 100
dan taraf signifikansi (α)= 0,05 diketahui r tabel = 0,195.
Hasil
dari perhitungan korelasi product moment
pada tabel hasil uji validitas dapat diketahui bahwa semua item pernyataan atau
indikator variabel penyertaan modal
pemerintah daerah dan
perekonomian masyarakat dinyatakan valid karena diperoleh hasil yang
signifikan, ditunjukkan dengan nilai r xy lebih besar dari r tabel.
Sehingga instrumen dapat digunakan sebagai alat pengumpul data pada penelitian
ini.
Uji Reliabilitas
Hasil
uji reliabilitas menunjukkan nilai cronbach’s
alpha semua variabel lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat disimpulkan
indikator yang digunakan oleh variabel penyertaan
modal pemerintah daerah dan
perekonomian masyarakat dapat dipercaya atau handal untuk digunakan sebagai
alat ukur variabel.
Hasil Analisis Deskriptif
Variabel Penelitian
Variabel Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Dimensi Penetuan
Tujuan Investasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
dimensi penentuan tujuan investasi
memiliki skor tanggapan 82,0% dengan kategori baik. Sehingga hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa Perumusan tujuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 19 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja PT. BPR Bina Usaha Dana dan Peraturan Daerah
Kabupaten Flores Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyertaan Modal diterima
oleh Masyarakat Kabupaten Flores Timur dalam hal in nasabah pada PT. BPR-BUD.
Eduardus (2010:13) menjelaskan bahwa “Bagi institusi penyimpan dana seperti
bank misalnya, mempunyai tujuan untuk memperoleh return yang lebih tinggi di
atas biaya investasi”. Sehingga jelas bahwa dengan peraturan-peraturan yang ada Pemerintah Kabupaten Flores Timur
memberikan pedoman bagi PT.BPR-BUD untuk memperoleh keuntungan yang lebih
tinggi dalam hal ini yaitu peningkatan
perekonomian serta peningkatan pendapatan asli daerah.
Dimensi Penetuan
Kebijakan Investasi
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dimensi penentuan
kebijakan investasi memiliki skor
tanggapan 67,84% dengan kategori cukup baik. Berdasarkan hasil observasi dalam
penentuan kebijakan penyertaan modal tersebut terdapat intervensi dari DPRD
yang lebih berorientasi pada laba PT.BPR-BUD
dalam mengoptimalkan Pendapatan Asli
Daerah sehingga mengabaikan tingkat suku bunga yang rendah dan berorientasi pada perekonomian masyarakat.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. BPR-BUD
penerapan suku bunga kredit jenis Kredit Modal Kerja: 18%-21,6% pertahun flat,
Investasi: 15%-18% pertahun anuitas, dan Konsumsi= 13,5%-15% pertahun
flat. Data tersebut menunjukan tingkat
suku bunga yang tinggi dibandingkan Bank Umum lainya. Selain itu mengenai
penentuan batasan jumlah dana yang menjadi penyertaan modal pada PT. BPR-BUD
dapat dinilai bahwa sebagian responden menilai penentuan batasan jumlah dana
yang menjadi penyertaan modal pada PT. BPR-BUD masih belum terpenuhi.
Berdasarkan data laporan keuangan triwulan PT. BPR-BUD permintaan kredit meningkat melewati batas
penyertaan modal yang diberikan, yaitu Rp.23.224.384.000,- pada tahun 2012
menjadi Rp.33.566.662.000,- pada tahun 2013. Sebagaimana diketahui bahwa
adanya penentuan batasan jumlah penyertaan modal yang terdapat dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Penyertaan Modal sebesar Rp.10.000.000.000,- dan diperjelas dalam pasal 6, yang menjelaskan bahwa “Pemerintah Daerah dapat menambah
dan mengurangi penerima dan besaran penyertaan modal daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5, sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan
perkembangan kinerja BUMD setelah mendapat persetujuan DPRD”. Sehubungannya
dengan kemampuan keuangan daerah, dari data dapat
dilihat bahwa kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah hanya sebesar 5,3 %,
sedangkan Dana Perimbangan sebesar 87,2 %.
Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian fiskal daerah dalam membiayai pembangunan di daerah
masih sangat rendah, sehingga dibutuhkan berbagai upaya pada waktu mendatang
agar PAD dapat meningkat. Namun, jika
berpedoman pada perkembangan kinerja PT. BPR-BUD dalam hal kontribusinya
terhadap Pendapatan Asli Daerah
diketahui adanya peningkatan tiap tahunnya. Untuk itu, mengenai batasan penyertaan modal ini perlu
ditinjau kembali. Sehingga Penyertaan modal tersebut setidaknya memperhitungkan
dengan posisi modal yang optimal dan memadai bagi PT. BPR-BUD dalam
pengembangan usahanya.
Dimensi Pemilihan Strategi
PortofolioPengaruh
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
dimensi pemilihan starategi portofolio memiliki skor tanggapan 76,3% dengan kategori baik. Kategori baik tersebut didukung oleh data
observasi bahwa dasar pemiilihan strategi investasi pada PT. BPR-BUD untuk
membantu dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh kredit dan
terhindar dari rentenir-rentenir serta lebih berorientasi pada Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM). Hal tersebut digambarkan dalam Strategi Pelayanan PT.
BPR-BUD yaitu: (1). Produk MUDAH diterima dan dipahami, (2). Produk MURAH dalam
pembiayaannya, (3). Produk TERARAH untuk mencapai sasaran. Selain itu Adapun
strfategi untuk meminimalkan risiko penyertaan modal pada PT. BPR-BUD dalam
penyelesaian Kredit Non Lancar dengan cara:
1.
Tetap
melakukan penagihan secara intensip.
2.
Melakukan
pembaharuan kredit.
3.
Melakukan
penjualan angunan.
4.
Melakukan
upaya hukum gugatan perdata.
Dimensi Pemilihan
Aset
Hasil
penelitian ini enunjukan bahwa dimensi
pemilihan aset memiliki skor tanggapan
80,4% dengan kategori baik. Kategori baik tersebut didukung oleh data observasi
bahwa dasar pemiilihan aset finansial dalam hal ini penyertaan modal secara
efisien memaksimalkan peningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah dengan
tingkat risiko tertentu telah berjalan
dengan baik. Hal ini didukung oleh data penyaluran kredit yang meningkat tiap
tahunnya, pada tahun 2012 sebesar Rp. 23,224,384,000,- meningkat pada tahun
2013 Rp. 33, 566,662,000,- dan jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Flores Timur mengalami peningkatan sebesar 5,05% pada tahun 2013.
Selanjutnya mengenai tingkat resiko tertentu tersebut didukung pula dengan
keamanan transaksi yaitu (1) Fasilitas pembiayaan Kredit dimana seluruh nasbah
wajib mengikuti Program Asuransi Jiwa melalui Perusahaan Asuransi Milik BUMD,
(2) Fasilitas Penempatan Dana Simpanan
seluruhnya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sehingga tidak
menimbulkan resiko yang besar.
Dimensi Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio
Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa dimensi
pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio skor tanggapan 85,4% dengan kategori sangat baik Kategori sangat
baik tersebut didukung oleh data observasi mengenai tingkat keuntungan
investasi yang dapat menutupi risiko yang harus ditanggung, hal ini dilihat
dari prosentase Kredit Non Lancar sampai dengan 31 Desember 2013 tercatat 2,68
dari Total Outstanding Kredit sebesar
Rp.33.248.003,- Ribu/ Rp. 33,2 Miliar yang mempunyai arti jauh dibawah
ketentuan 5%. Sehingga dapat disimpulkan tingkat keuntungan dalam hal
penyaluran kredit masih sangat tinggi dan bisa menutupi resiko yang ada.
Sedangkan mengenai tolak ukur yang jelas dalam mengukur dan mengevaluasi
pelaksanaan penyertaan modal pada PT. BPR-BUD, dapat dinilai bahwa besarnya
jumlah responden menyatakan terdapat
tolak ukur yang jelas dalam mengukur dan mengevaluasi pelaksanaan penyertaan
modal pada PT. BPR-BUD. Hal ini di buktikan dengan adanya proses audit
terhadap laporan keuangan PT. BPR-BUD oleh Kantor Akuntan Publik Drs.
Sri Marmo Djogosarkoro dan rekan-rekan. Selain itu didukung oleh Satuan Kerja
Audit Internal (SKAI) sebagai bagian vital dalam perusahaan juga koordinasi
langsung dan kontinyu dengan pihak Dewan Komisaris Perusahaan selaku pengawas
internal Bank serta adanya Dewan Pengawas yang ditetapkan oleh SK Bupati Flores
Timur dan diketuai oleh Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Flores
Timur.
Analisis Kuantitatif Variabel Penelitian
Analisis Korelasi
Analisis Korelasi berfungsi untuk untuk meyakinkan bahwa terdapat hubungan
antara pengaruh Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (variabel X) terhadap
Perekonomian Masyarakat (variabel Y). Hasil analisis korelasi seperti pada tabel berikut:
Tabel 1
Koefisien Korelasi
Correlations
|
|||
|
|
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (X)
|
PerekonomianMasyarakat
(Y)
|
Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah (X)
|
Pearson Correlation
|
1
|
.791**
|
Sig. (2-tailed)
|
|
.000
|
|
N
|
100
|
100
|
|
Perekonomian Masyarakat
(Y)
|
Pearson Correlation
|
.791**
|
1
|
Sig. (2-tailed)
|
.000
|
|
|
N
|
100
|
100
|
|
**.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber:
Hasil Olahan Data Primer Tahun 2014
|
|
Tabel
di atas, terlihat angka koefisien korelasi Pearson
sebesar ,791**. Artinya besar korelasi antara variabel Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah dan Perekonomian Masyarakat ialah sebesar 0,791 atau kuat, hal ini
dikarenakan angka tersebut mendekati angka 1. Tanda bintang(**) artinya
korelasi signifikan pada angka signifikan sebesar 0,01 dan mempunyai
kemungkinan dua arah (2-tailed).
Koefisien Determinasi
Tabel 2
Koefisien
Determinasi
Model Summary
|
||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
1
|
.791a
|
.625
|
.621
|
4.63314
|
a.
Predictors: (Constant),
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Sumber: Hasil Olahan Data Primer Tahun 2014
|
Hasil
koefisien determinasi menunjukkan Nilai
R Square (Koefisen Determinasi) adalah 0,625 atau sama dengan 62,5%. Angka tersebut berarti menunjukkan bahwa sebesar 62,5% Perekonomian
Masyarakat yang ada dapat dijelaskan
dengan menggunakan variabel Penyertaan Modal Pemerintah Daerah. Sedang sisanya,
yaitu 37,5% (100%-62,5%) dipengaruhi variable lain yang tidak diteliti.
Analisis Regersi Linear Sederhana
Tabel 3
Koefisien Regresi
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
29.892
|
2.564
|
|
11.660
|
.000
|
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
|
.549
|
.043
|
.791
|
12.785
|
.000
|
|
a. Dependent Variable: Perekonomian
masyarakat
|
|
|
|
Sumber: Hasil Olahan Data Primer dengan
SPSS
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
= 29,892 + 0,549
X
Keterangan:
a = 29,892 angka tersebut
menunjukkan perekonomian masyarakat bila penyertaan modal Pemerintah Daerah
diabaikan. Angka konstan dari Unstandardized
Coefficient yang dalam penelitiain ini
ialah sebesar 29,892. Angka ini
merupakan angka konstan yang mempunyai arti: jika terdapat peningkatan sebesar
satu pada penyertaan modal (atau saat nilai X sama dengana 0), maka perekonoian
masyarakat tidak langsung akan meningkat
sebesar 29,892.
b = Angka koefisien regresi sebesar + 0,549. Angka
tersebut mempunyai arti bahwa setiap peningkatan sebesar 1 penyertaan modal
Pemerintah Daerah, maka perekonomian masyarakat
tidak langsung akan meningkat sebesar 0,549 namun bertambah
secara proporsional.
Uji Hipotesis
Dari
Hasil analisis regresi dapat diketahuhi nilai t hitung dan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1.
Menentukan
Hipotesis
H1: Penyertaan
modal Pemerintah Daerah pada PT. BPR Bina Usaha Dana berpengaruh terhadap
perekonomian masyarakat Kabupaten Flores Timur.
H0: Penyertaan
modal Pemerntah Daerah pada PT. BPR Bina Usaha Dana tidak berpengaruh terhadap
perekonomian masyarakat Kabupaten Flores Timur.
2.
Menentukan
tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan α = 5
(signifikansi 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam
penelitian).
3.
Menentukan
t hitung
Berdasarkan
tabel 3. diperoleh t hitung sebesar 12,785
4.
Menetukan
t tabel
Tabel distribusi t dicari pada α = 5
dengan derajat kebebasan (df)
n-k-1 = 100. Hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 1,984
5.
Kriteria
pengujian
Ho diterima jika t tabel < t
hitung
Ho ditolak jika t hitung > t tabel
6.
Membandingkan t hitung dengan t tabel
Nilai t hitung > t tabel
(12,785 > 1,984) maka Ho ditolak.
7.
Kesimpulan
Nilai t hitung > t tabel 12,785 >
1,984 maka Ho ditolak, artinya bahwa ada
pengaruh secara signifikansi antara penyertaan modal Pemerintah Daerah dengan
perekonomian masyarakat. Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa penyertaan modal Pemerintah Daerah pada PT. BPR Bina Usaha Dana
berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat Kabupaten Flores Timur sehingga Hipotesisi
awal yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara penyertaan
modal Pemerintah Daerah pada PT. BPR Bina Usaha Dana terhadap perekonomian
masyarakat Kabupaten Flores Timur dapat diterima.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari
penelitian ini adalah:
1.
Terdapat
pengaruh yang signifikan antara penyertaan modal Pemerintah Daerah pada PT.
Bank Perkreditan Rakyat Bina Usaha Dana terhadap perekonomian masyarakat
Kabupaten Flores Timur yang dinilai dari hasil koefisien korelasi product moment sebesar 0,791 termasuk
dalam kategori pengaruh kuat. Pengaruh yang signifikan ini menunjukan bahwa
penyertaan modal Pemerintah Daerah (X) bermanfaat bagi peningkatan perekonomian
masyarakat (Y) terutama dalam hal aktivitas perekonomian dan pendapatan
masyarakat yang diperoleh dari peluang
berusaha secara ekonomi.
2.
Besarnya pengaruh
penyertaan modal setelah dilakukan pengolahan data adalah sebesar 0,625.
Jadi dapat dikatakan bahwa perekonomian masyarakat dipengaruhi oleh penyertaan
modal Pemerintah Daerah sebesar 62,5% dan sisanya 37,5% dipengaruhi oleh
variable lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Selain itu diperoleh
persamaan hasil analisis
regresi linear sederhana = 29,892+0,549X. Besarnya pengaruh ini juga ditentukan oleh
perolehan skor dimensi variable penyertaan modal Pemerintah Daerah (X) yaitu:
- Penentuan tujuan
investasi (82,0%) dengan kategori baik,
- Penentuan
kebijakan investasi (67,8%) dengan kategori cukup baik,
- Pemilhan aset
(80,4%) dengan kategori baik, dan
- Pengukuran dan
evaluasi kinerja portofolio (85,4) dengan kategori sangat baik.
SARAN
Berdasarkan
kesimpulan yang telah diuraikan di atas, penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1.
Pemerintah
Daerah Kabupaten Flores Timur perlu meningkatkan penyertaan modal untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk itu guna lebih meningkatkan perekonomian masyarakat terkait
dengan penyaluran kredit oleh PT.BPR-BUD maka beberapa hal yang perlu dilakukan
adalah:
a.
Perubahan
ekspansi kredit dengan produk-produk unggulan dan lebih banyak ke jenis usaha
dan investasi atau kredit modal kerja dan kredit investasi dengan tetap
mengutamakan prinsip kehati-hatian dan melakukan studi kelayakan usaha, dan
analisis kredit sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
b.
Peningkatkan
pelayanan administrasi kredit yang cepat, tepat dan mudah terutama yang
menyangkut dengan persyaratan kredit
bagi masyarakat.
c.
Memperluas
jaringan pelayanan PT. BPR-BUD dengan membuka Kantor Kas di Wilayah Kepulauan
Solor yang memiliki potensi ekonomi.
2.
Dalam upaya meningkatkan penyertaan modal Pemerintah Daerah yang
berimplikasi terhadap perekonomian masyarakat, maka perlu adanya perbaikan yang
dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur melalui PT. BPR-BUD
untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Terkait dengan hal tesebut, maka
yang perlu dilakukan adalah:
a.
Mempertegas tujuan investasi maka perlu adanya komitmen yang kuat
dari Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur dan PT. BPR-BUD sesuai dengan tujuan penyertaan modal yaitu untuk
meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah.
b.
Memperkuat penentuan kebijakan investasi dalam hal: (1) perlu adanya Perubahaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
berkaitan dengan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Investasi
Pemerintah) yang tentunya sebanding dengan besarnya permintaan kredit yang
diberikan sehingga penyertaan modal
tersebut dapat optimal atau memadai. (2) Reformasi kebijakan yang meliputi aspek
hukum serta sistem pengawasan terhadap lembaga keuangan
yang bertujuan untuk pemisahan yang tegas antara target pembiayaan pada PT. BPR-BUD dan Bank Umum serta
koordinasi dengan PT. BPR-BUD dan Bank Indonesia dalam hal penetapan suku bunga kredit.
c.
Diperlukan
pemilihan strategi portofolio guna
meningkatkan kerja sama
dalam penghimpunan dana dan penambah
modal dengan menggali sumber daya potensial melalui strategi sosilisasi dan
diskusi dengan Kementerian Koperasi dan
UKM, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Daerah Kabupaten
lainnya serta masyarakat untuk mendukung keberadaan PT. BPR-BUD dengan cara
kepemilikan saham maupun bantuan dana sehingga dapat disalurkan melaui kredit
dan memaksimalkan peningkatan perekonomian masyarakat.
d.
Dalam
hal pemiihan aset perlu adanya peningkatan fasilitas pembiayaan Kredit dimana
seluruh nasabah wajib mengikuti Program Asuransi Jiwa melalui Perusahaan
Asuransi Milik BUMD sehingga meminmalkan resiko dan tidak menghambat jalannya
perekonomian masyarakat.
e.
Dalam
hal pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio perlu mengoptimalkan pengawasaan
bidang keuangan/ akuntansi, bidang pelayanan kredit, dan bidang kelembagaan
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia,
Lia. 2007. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Basri,
Faisal. 2002. Perekonomian Indoneisia
Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan. Jakarta: Erlangga
Bungin, Burhan. 2011.
Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Effendi,
Taufiq. 2013. Reformasi Birokrasi dan
Iklim Investasi. Jakarta: Konstitusi Press.
Fahmi,
Irham. 2006. Analisis Investasi dalam
Perspektif Ekonomi Politik. Bandung: PT. Rafika Aditama.
Faizal,
Henry N. 2013. Ekonomi Publik.
Padang: Akademia Permata.
Fernandez
Felix.2000. Gelekat Lewo, Gewayan Tana. Larantuka:
Yayasan Putra-Putri Maria.
Kamaruddin,
Ahmad. 1996. Dasar-dasar Manajemen
Investasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Lusiana.
2012. Usaha Penanaman Modal di Indonesia.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mansfield,
Edwin. 1986. Sudy Guide for Principles of
Macroeconomics. New York: W.W. Norton & Company, Inc
Mishkin,
Frederic S. 2009. Ekonomi Uang, Perbankan
dan Pasar Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Narimawati. 2007. Riset
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media.
Nazir, Mochamad. 2011. Metode
Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Priyantno,
Dwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom
Purwanto.
2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahardja,
Prathama dan Mandala Manurung. 2010. Teori
Ekonomi Mikro Suatu Pengantar. Jakarta: Lembga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru,
Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Salim,
H dan Budi Sutrisnio. 2008. Hukum
Investasi di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suharto, Edi. 2008. Kebijakan sosial sebagai kebijakan public. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
________. 2013. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Supriyono, Maryanto. 2011. Buku Pintar Perbankan. Yogyakarta: CV.
Andi Offset
Suryanto, Ali H. 2013. Pengelolaan BPR dan Lembga Keuangan Pembiayaan Mikro. Yogyakarta:
CV. Andi Offset.
Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
Tandelilin,
Eduardus. 2010. Portofolio dan
Investasi. Yogyakarta: Kanisisus.
Taswan. 2010. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Tulus, Tambunan T. 2011. Perekonomian Indonesia Kajian Teoritis dan Analisis Empiris. Bogor: Ghalia Indonesia.
Untung, Hendrik B.2013. Hukum Investasi. Jakarta: Sinar Grafika.
Internet
Longman
Dictionary of Contemporary English.
“Equity Participation”,http:/www.Idoceonline.com/dictionary/equity,diakses pada tanggal 1 Desember 2013
pukul 10.27 WIB.
M.Sholeh.
“Penyertaan Modal”,
http:/mfile.narotama.ac.id diakses
pada tanggal 1 Desember 2013 pukul 12.30
WIB.
Lukman Nurhakim, M.Pd. “Jenis-Jenis Usaha Perekonomian”, http://siapbelajar.com/wp-content/uploads/2013/01/1_JENIS-JENIS-USAHA-PEREKONOMIAN.pdf, diakses pada 1
Desember 2013 pukul 01.30 WIB.
Siti Lisnawati, dkk. “Teori Penetapan Tujuan”, http://www.slideshare.net/YuRiCocengtempe/teori-penetapan-tujuan-goal-setting-theory-uly, di akses 2 Desember 2013 pukul 10.30 WIB.
Kamus
Echols,John
M dan Hasan Shadily. 2003. Kamus
Indonesia Inggris. Jakarta: PT.Gramedia.
Depertemen
Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Garamedia Pustaka Utama.
Downes,
John dan Jordan Elliot Goodman. 1998.Kamus
Istilah Keuangan dan Investasi. Jakarta : PT. Elex eedia Komputindo.
Munansa.
1993. Kamus Istilah Ekonom dan Pasar
Modal. Jakarta: Arikha Media
Ciipta.
Purba,
Victor. 1999. Kamus Umum Pasar Modal. Jakarta:
UI-Press.
Skripsi /Tesis
Dwilestari Endah. “Pengaruh Program Penyertaan Modal
Kepada Kopdit Pinunjul Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat”. Tesis,
Fakultas Ekonomi Universitas Gajah, Yogyakarta, 2011.
Palupi,
Dian Yudo “Analisis Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kota Depok Pada PT. Bank Jawa Barar dan Banten ( Bank BJB)”.
Skripsi, Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor, Bogor,2011.
Peraturan
Perundang-undangan
Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia 1945.
Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.
Peraturan
Pemerintah No. 44 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penyertaan dan
Penatausahaan
Modal Negara pada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas.
Peraturan
Pemerintah No. 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/DaerahPeraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Investasi
Pemerintah.
Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian
Kemudahan Penanaman Modal di Daerah
Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pengelolaan Investasi
Pemerintah Daerah, Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Atas Barang Milik Daerah.
Peraturan
Bank Indonesia (PBI) No. 8/26/PBI/2006 tanggal 8 September 2006 Tentang Bank
Perkreditan Rakyat.
Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 19 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja PT. BPR Bina Usaha Dana.
Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyertaan Modal Daerah.
Lain-lainnya
Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Periode Sepetember 2013 PT. BPR Bina Usaha
Dana Kabupaten Flores Timur.
Laporan Perkembangan Kegiatan Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) Di Kabupaten Flores Timur.
Bagian Administrasi Perekonomian Setda Kabupaten Flores Timur. Tahun 2013.
Profil Daerah Kabupaten Flores Timur 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar